Kubaringkan dia di jok belakang, sambil terus menekan dadaku, memastikan dia tidak banyak bergerak. “Ah.. Bokep Dapat kubayangkan hubungan persahabatan kompetitif antara Enni dan Nia, ahh.. Tapi.. Shit! mm.. Kubuka retsleting celanaku, mengeluarkan batang kemaluanku, menggoyang-goyangnya sejenak dalam genggamanku sampai menegang. oh.. hh.. Bener kan? Anehnya, pengaruh obat itu mulai terasa agak ringan sekarang.Kuantar ia pulang ke rumahnya. ah.. Kusentil ujungnya dengan telunjukku sambil tertawa kecil. Kutekan terus batang kemaluanku berusaha menembus “apapun” juga yang menghalangi pergerakannya saat itu. ah.. “Arrgghh..”
Kusentakkan pinggulku ke atas, membuat tubuh Nia terangkat sejenak, spermaku menyembur entah kemana. Kuraba celah kemaluannya yang mulai basah dari balik celana dalamnya.Menggerak-gerakkan jariku, membuatnya semakin meronta dalam tindihan dadaku. Ahh, kuelus dan kuraba pahanya tanpa memperdulikan tatapan matanya yang setengah terbuka, menatap protes atas perlakuanku kepadanya.
