Pelan-pelan aku mulai mikir yang jorok-jorok, pagi-pagi gini niat isengku sudah timbul.“Pagi Non!” sapanya ketika melewati rumahku. Sex bokep Tangannya yang kokoh dengan mudah mengunci dua pergelanganku lalu diangkat ke atas. Kini aku dihimpit dari depan-belakang oleh mereka, tubuhku bersandar pada si sopir yang mendekapku sambil meremasi payudara kiriku serta meraba-raba paha dan pantatku, sedangkan si temannya yang dipanggil Din menurunkan bahu kananku, maka kedua payudaraku tersingkap.Si Din mengenyot payudara kananku dengan kencang sampai pipinya kembung kempot, tangannya mengelusi kemaluanku. Tukang sampah itu berbadan tinggi dan agak gemuk, umurnya sekitar 30-an, mukanya bundar dengan hidung yang besar. Sebelumnya aku terlebih dulu mengambil daster kuning-ku yang berdada rendah untuk menutupi tubuh polosku, walaupun ekshibisionis tapi aku harus tahu batasannya dong, kan ga enak kalau nanti kelihatan tetangga sekitar kalau aku sembarang pamer tubuh.Kunikmati sarapanku di serambi balkon sambil menikmati udara pagi yang segar, suasananya tenang dihiasi oleh kicauan burung beterbangan di taman bawah sana.




















