Baru 2 semester berjalan sekolah menengahnya, Ratih sudah termasuk dewasa menurutku. Office boy sedang sibuk sendirian sekarang. Sex bokep hah!! Ia selalu menginginkanku memuaskannya, meskipun aku kelelahan. “Eih ?!?” Ratih memperhatikan 3 dvd di tangannya. Melepaskan celanaku dan mengulum lagi pusakaku. Terlihat Windy bergerak cepat menutup gorden jendela di dua sisi ruangan ini. Kuremas sekali lagi dadanya. Kuterima kuncinya, dan menyalakan tv menyaksikan film lepas yang tayang malem itu. Akhirnya dibantu film dan usaha Windy itulah aku bisa mulai menyambut ajakan Windy lagi.Terasa Windy seperti ketagihan dengan apa yang diperolehnya malam Minggu ini. Kemudian kutarik kakinya turun meja, kuraih tangannya mengajak berdiri. Kuraih kursi dan kuajak dia berlutut sementara aku duduk di kursi itu. Ratih di sebelahku mulai mengusap bawah perutnya juga, mengikuti iramaku. Aku ikut merasakan nikmatku saat pemuda itu memasukan tongkat kehidupan di bawah pusarnya dengan paksa ke gadis yang terikat itu.
