Sambil berdiri kuciumi bibirnya, kulumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya. Sementara penisku masih mengeluarkan cairan, tangan Rani tidak berhenti mengurut-urut, sampai rasanya semua cairanku sudah diperas habis oleh tangannya. Bokep sex “Rani.. Temani aku nonton dong..”
“Eh.. Sambil menggenggam penisku, Rani mulai menciumi belakang leherku sambil mendesah-desah, dan badannya semakin menekan badanku. Pelan-pelan kuciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kami mulai naik lagi. “Ayo.. Penisku semakin keras, kuhunjam-hunjamkan ke dalam vaginanya sampai pantatnya terangkat dari karpet. Ujung dasternya agak tersingkap, menampakkan bagian belakang pahanya yang putih. Penisku yang masih mengeluarkan sperma terus disedot dan dikenyot-kenyot dan pangkal penisku juga terus-terusan dikocok-kocok. Aku pun sembari menyetir, karena melihat pemandangan yang indah, meletakkan tanganku ke pahanya yang terbuka. Sekarang giliran penisku kuusap-usapkan ke clitoris dan bibir vaginanya, sambil aku duduk mengangkang juga.
