“Ngapain dia mau ikut-ikut bayar”, pikirku. Pokoknya beres, katanya.Setiba di rumahnya, Kelvin menyuguhkan cognac. Bokep Bahannya lumayan tipis terasa menempel di tubuh, memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhku dan paha kananku yang putih mulus karena belahan rok yang cukup tinggi. Aku tidak berminat. Aku tidak mau nantinya berakhir di kantor security atau apa, pikirku. Aku harus menjemput mobilku dan pulang ke rumahku sendiri. Aku pun balik lagi ke kamar ganti. “Khristi sayang, aku ingin membina suatu hubungan denganmu, maka… kalau kamu enggak siap, suruhlah aku keluar sekarang, tapi…” pelukannya mengerat, kaki kanannya diselipkan di antara kedua kakiku and menekankan pangkal pahanya pada diriku, mendorongku ke belakang selangkah sehingga merapat ke dinding, “Aku ingin kamu tahu… bahwa pada saat ini, aku sedang mengalami hugest hard-on…” Gila! Di siang bolong pesan sake sampai dua kali. “Aku memang ingin kasih tahu kamu…” katanya menatapku. Aku diam-diam menggunakan mental calculation mengkira-kira pendapatan dan pengeluarannya setiap bulan.




















