Jantungku semakin keras berdebar. Bokep sex Tina membimbingku memasuki kamar sempit, yg hanya berisi tempat tidur single yang sudah bau apek, dan seember air + gayung.Aku yang waktu itu memang baru pertama kali sama sekali tidak perduli dengan keadaan kamar tempurnya, yang ada di otakku adalah bahwa sebentar lagi aku merasakan nikmatnya seks. Lampu remang-remang jelas sekali membentuk keindahan tubuh Tina yang mulai membuka bajunya. Pikiranku semakin mengembara akan arti sebuah sex. BandarQBaunya sungguh sangat tidak enak, tapi nafsuku kala itu mengalahkan semua perasaan jijik. Tinggallah aku sendirian berdiri. Entah sudah berapa kali aku tertangkap membawa Stensilan, rokok, bahkan ganja. Memang badanku ternasuk bongsor, sehingga orang tidak akan menyangka bahwa aku masih SMP kelas III. Jantungku berdebar semakin keras. Goyangan pinggulnya yang lincah semakin membuat suasana menjadi panas. aku bergumam dalam hati. Aku bertahan dengan imajinasiku untuk tidak keluar sebelum wanita keluar.
