Ahh… Memikirkannya aja aku udah ngaceng gini.Singkat cerita, malamnya aku lagi-lagi harus lembur nungguin penyiar terakhir kelar. Bokep “Iya, Bu” jawabku lagi. “Mas, nanti malam jangan lupa matiin pemancarnya ya.”, pesan Pak Damian padaku. Mbak Titis terus mendesis sampai suatu saat Mbak Titis hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Tangan kirinya meraih tangan kiriku dan meletakkannya di teteknya. Aku harus menahan tubuhnya karena seperti mau terjatuh ke lantai. Setelah bersih, Mbak Titis berdiri dan melepas headphoneku. Sampai aku dikejuntukan oleh sepasang tangan yang melingkar dipinggangku dari belakang.“Malam ini temenin Mbak ya”, terdengar bisikan di telingaku. Aku perhatikan beliau turun dr mobil dan ketika melintas di dekatku“Selamat siang, Bu. Aku tinggal di kota jogja. Tidak jelas apa yang diucapkan. Kupikir abis nanyain Ibu Titis langsung masuk ke rumah eh ternyata malah nyamperin ke mejaku. Tangan kirinya mencengkeram tangan kiriku yang bermain di teteknya dengan sangat kuat. Aku membayangkan apa kira2 warna puting
