Aku meloncat berdiri, diikuti si Suminem yang juga terlonjak kaget mendengar bentakanku: “Mbah.. Iyo tho? Sex bokep katanya mbak-mbak saya seperti itu”. Sekali lagi aku menunduk ke bawah, mulai komat-kamit membaca mantera matematikaku. Lalu bisnis tanam cabe, baru sekali panen harga cabe anjlok sehingga aku rugi tidak ketulungan banyaknya. masih kecil banget, tetapi bagaimana kok tubuhnya sudah demikian bongsor, dadanya sudah demikian besar..Aku menelan ludah: “bocah cilik begini kok beraninya malam-malam datang ke sini. Nah, tiba-tiba ada pikiran licik di otakku. Suatu hari ia berbicara serius denganku, mengajakku untuk menjadi “murid”nya. Mana lagi yang di cium si kasno?” sekarang dia menunjuk buah dadanya: “di susuku ini Mbah, dicium bergantian, kiri kanan..” Nah, ini dia. mereka sembuh. Sambil menguap aku berdiri dari “meja kerja”ku, menuju pintu dan bermaksud menutupnya. Dia menggeleng: “a..anu Mbah.. Rasanya aku mulai terangsang pada gadis ini.“Teruskan Nduk” kataku penuh wibawa: “kamu mimpi apa?”Suminem menggigil. Aku berguling ke samping, kulihat Suminem tetap telentang dengan mata
