Aku tidak peduli. Sex bokep Eksanti menjerit karena ada rasa perih, tetapi jeritannya segera berubah menjadi erangan karena aku pun segera menyadari “kecelakaan” itu, dan mengubah gigitannya menjadi kuluman. Aku terbahak mendengar ucapan Eksanti yang terus terang itu. Lalu, aku berjongkok, dan Eksanti tahu apa yang akan aku lakukan. Di tengah-tengah ruangannya terdapat sebuah meja, tempat Eksanti saat ini menyiapkan masakannya itu. Aacch.., menggairahkan sekali pemandangan itu. Aku cepat-cepat menahan tubuh itu, mencengkram bahunya dengan kuat. Eksanti sangat menyukai milikku yang satu itu, sangat kenyal dan kuat, mampu bertahan dalam percumbuan yang panjang menggairahkan. Aku menemukan sebuah sosis matang tergeletak di dekatnya. Sedap sekali rasanya memakan sayur segar di atas tubuh wanita yang menggairahkan ini. Padahal aku belum lagi bergerak maju-mundur.Aku lalu menaburkan sayuran yang tadinya tengah dicuci dan dipersiapkan sebagai pelengkap nasi goreng di atas dada Eksanti yang sedang berguncang-guncang. Oocch.., geli sekali rasa puncak-puncak payudara Eksanti, membuat tubuhnya bergetar pelan.




















