ku aku tak tahan, disofa aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku seolah melayg kegelian.Bandi membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada bidang itu ditumbuhi bulu doggyshalus. Semakin kupikir semakin berkecamuk pikiran itu ada.Aku ingat waktu itu Dion memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam tp aku tdk pernah sedikitpun ikut didalamnya. Bokep udah ah… nggak bisa masuk lho…terlalu besar sih,”pintaku.”Sebentar… tahan dulu ya… ini udah nyampai sepertiga lho..” Jawabnya sambil didesaknya memekku dengan k0ntol dan… sreeet… sret… sreeeeetttttt.“AaaaaUUUUUU…” Aku menjerit kurasakan k0ntol Bandi terasa tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian… akhirnya banjir jg memekku dan kurasakan kenikmatan saat k0ntol Bandi maju mundur diruang memekku.Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah semangatku menggenjot k0ntolnya, susuku dibiarkan bergelantungan bergerak bebas sementara tangan Bandi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan pantatku.




















