Gue kasih elu obat penghilang pusing.”Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Bokep sex Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Kita kan baru sampai di sini. Itupun masih jarang sekali.Bahkan ke diskotik pun aku hanya pernah satu kali. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya.Semua itu ditambah dengan tubuhku yang tinggi semampai, sedikit lebih tinggi dari rata-rata gadis seusiaku, memang membuatku lebih menonjol dibandingkan yang lain. Keluargaku termasuk yang gagal dimana orangtuaku bercerai gagal membina rumah tangga, aku sungguh sangat sedih melihat merasakan seperti ini , aku tak menyangka terjadi pada diriku, awalnya aku tak percaya, tapi mereka berdua kompak untuk tetap mendukungku belajar dalam menjalani kehidupan yang cerah dan terarah.Hingga aku berhasil dalam memasuki pergurang tinggi Negri kedua ortu bangga terhadapku,Aku senang walau kadang aku tak percaya bahwa mereka tak bersama kulagi.Keluargaku saat itu hidup berkecukupan.Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang pejabat teras sebuah departemen




















