Ooh, betapa beruntungnya aku.“Mikiran apa, ayo”, kata Fenny membuyarkan lamunanku. Mula-mula perlahan-lahan, lalu bergerak makin cepat. Sex bokep Dadanya terasa empuk menempel di dadaku.Tanganku melingkari pinggulnya dan meraih pantatnya yang besar itu. Menikmati tubuh keduanya saja sudah begini menyenangkan. Bongkahan-bongkahan pantat keduanya yang montok dan padat itu kini menjadi sasaran remasan tanganku. Tahu kan, maksudku? Pantatnya yang bulat lebar itu menjadi sasaran remasan tangan kiriku. Kho Ardy dilayani kami berempat khan enak.”
“Terima kasih Yen”, kataku setelah yakin. Bagaimana tidak. Aku dan Mei akan pergi.”
“Dewi, Fen”, kata Mei. Keduanya langsung menyerbuku dan mendaratkan ciuman-ciumannya yang panas dan penuh gairah birahi terpendam. Di ruang inilah dulu aku berpesta seks pertama kali dengan Mei dan Yen. Dewi tetap berbaring dengan paha terbuka dan mata tertutup. Rambut Dewi semakin keras kusentak. Dewi dan Fenny berdiri sejajar mempertontonkan tubuhnya yang molek padat kepadaku. Karena di sini kami berempat telah berbagi kenikmatan!”
“Jadi inikah makna persabahatan itu?” tanyaku dalam hati.Apapun jawabannya aku tidak peduli.
