Dengan perasaan malas aku bangun dan menuju ke kamar mandi. nggak boleh? Bokep aku dah mulai merasa enak kok rasanya” kata Ika sedikit protes atas perbuatanku. “Kenapa mas?” tanyanya sekali lagi padaku.Wajah gadis itu di sebelah kanan agak kebelakang arah wajahku, kutengok ke samping kanan, persis yang kuduga sebelumnya, begitu menengok, kucium lembut dan menyentuh pipi serta sedikit mulutnya, “iiiihhh, nakal ya masnya ini” katanya sambil mencubit pinggangku. Mau meledak rasanya kepala ini, harus kusalurkan nafsu ini bila tak ingin uring-uringan terus. kira-kira muat gak ya unya saya?” tanyanya. “Maasss… aaakkkuu… nyammpeee…!” jerit Ika sembari menekan kepalaku ke dalam vaginanya. Tangan kananku memeluk pinggang, tangan kiriku bergerilya masuk ke dalam kaus Ika.Cumbuan kualihkan ke leher jenjang Ika, dia mendesis dipeluknya tubuhku. Aku pun agak goncang, tetapi gimana lagi, aku sendiri masih kuliah, masih nodong orang tua, sementara cowok si Ika telah bekerja, akhirnya kuihklaskan kepergian Ika.
