Sebatang daging keras memanjang sudah mendekati selangkanganku.“Jangan dulu Mas..!” sahutku lirih. Dia masih sempat menikmati ejakulasi. Sex bokep Kesempatan ini kumanfaatkan sekalian. Mungkin karena mau dapat mens. Biarlah, Joko pacarku mengambil sisanya, karena memang aku tidak berharap banyak dari Joko. Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tanpa permisi, dia langsung meninggalkanku. Aku tidak bereaksi. Aku memang tidak senang menonton bola. Seperti tidak percaya, aku mengenang kejadian beberapa menit yang lalu. Aku sangat menikmati permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yang nakal. Tidak berapa lama, Toto masuk ke kamarku. “Blom tidur Lita..?” tanyanya berbasa-basi. Dengan berlutut di pinggir tempat tidur, Mas Toto sudah mengeluarkan senjata pamungkasnya. Kini aku hanya menyisakan celana dalam saja. Dia sedang asyik menonton liga Italy di home theatre rumahku. Tetapi semua itu tidak kuperoleh dari Mas Toto.Tidak seperti yang kuduga, sudah hampir tiga menit Mas Toto belum berhasil menembus keperawananku. “Mas sudah ngga tahan, sayang..!” katanya. Kalaupun Mas Toto benar-benar terangsang ketika berada di kamarku, memang
