“Urip, gue jadi inget cowok gue yang perhatian kayak elo..sama bini elo juga begitu ya?”
“Yah, Jenni.. Bokep Siapa?” Ye, pura pura dia, pikirku. Benar saja, begitu lidahku menyedot klitorisnya, Jenni langsung mengejang dan berteriak pertanda orgasme. Usai makan nampaknya dia buru buru ingin masuk ke kamar.Jenni tidak menolak ketika aku menawarkan mengantarkannya. Perlahan sebelah kakinya kuangkat ke kursi pendek meja rias dan terlihatlah belahan memeknya yang merah merekah, indah dan seksi sekali Kuturunkan kepalaku dan segera kutelusuri paha bawahnya dengan lidahku. Aku jadi kuatir kalau suaranya sampai keluar. Batangku juga sudah terbenam di bibirnya yang mungil dan terasa hangat serta nikmat sekali. Posisi yang paling aku sukai karena dengan demikian seluruh isi memeknya terlihat indah. “Thanks, Urip.. aku bersorak, pasti dia mau curhat nih. Ketika tegukan terakhir habis, bibirku perlahan mengulum bibirnya.
