Bodoh, bodoh, bodoh. Bokep sex Hah..? Dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya. Kali ini dengan telapak tangan. Ia tersenyum. Mobil melaju. Atau jangan-jangan ia juga disuruh ibunya bayar arisan. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Penis saat memijat perut. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.“Tunggu ya..!” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku. Masih menutupi diri dengan tabloid. Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Ia malah melengos. Masih menutupi diri dengan tabloid. Aq hanya ditinggali handuk kecil hangat. Di mana? Dari iramanya bukan sedang berjalan. Apa katanya nanti? Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aq. Sekali. Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Tdk akan hadir kesempatan ketiga.
