Kupacu mobilku secepatnya agar segera sampai di rumah dan mungkin aku akan mendapatkan kenikmatan siang hari sebelum kami pergi keluar. Dia masuk ke dalam kamar dan tak lama kemudian keluar dengan membawa koper, lalu pergi untuk menunggu jemputan Budi. Bokep Aku bebalik dan keluar dari rumah. “Ada yang salah, sayang?” tanyanya. “Oh ya, puaskan aku dengan penismu, isi mulutku lagi dengan spermamu. Kamu pecundang!” “Tolong jangan lakukan ini Erni, kamu tahu betapa aku mencintaimu.” “Persetan dengan kamu!” dia meneriakiku, lalu menelepon Budi. Tangan lelaki itu berada pada bongkahan pantat istriku.Menekan tubuhnya agar merapat saat mereka berciuman layaknya sepasang remaja yang sedang dimabuk cinta. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu!” Dia memandang tajam ke arahku. “Ya jalang, milik siapa vagina lezat ini?” “Oh milikmu Budi, semuanya milikmu sayang.” Setiap kata yang terucap seakan sebilah belati yang menghunjam ke hatiku, merobeknya menjadi berkeping- keping seiring pinggul istriku bergoyang mengiringi hentakan lelaki ini dengan gairah yang belum pernah kulihat




















