Ia memapahku berjalan menuju mobilku. Sex bokep Tidak dapat dipungkiri.3 kali kami melakukannya malam itu. Aku duduk. Ternyata tidak. Ia mengerang kenikmatan. Aku bukan remaja frustasi yang melarikan diri ke dalam alkohol. “Hey, kenapa lo?”
“Hhh, nggak apa-apa,” jawabku sambil berusaha berdiri dan menegak-negakkan badan. Sampai jam 5 sore, waktu karibku menelpon aku malah buat janji dengannya untuk clubbing di Zanzibar. “Lo bawa mobil?” Ia menatapku cemas. Kubuka kaca jendela. Hard Rock Cafe cukup ramai. Itu saja. Bisa berkepanjangan kalau aku bicara dengannya. Felly menampakkan wajahnya di jendela belakang. Entah kapan ia mengambil kunci wrenglerku. Kepalaku sudah berat. “Masih saja jadi petualang,” katanya sambil duduk di hadapanku, “Tapi masih tetap seperti dulu. Terus terang untuk berdiri pun aku sulit saat itu. “Hanya sedikit over drive.”
“Elo sendirian?”
Kujawab dengan anggukan lemah. Hanya beberapa kalimat “Black Label double” pernah kuucapkan sebagai komunikasi nyata antara aku dengannya.Malam itu malam minggu.




















