Ia tersenyum. He..”
“Gimana Dewi?” tanyaku. Bokep sex Pahanya ketat membelit pinggangku. Di ruang inilah dulu aku berpesta seks pertama kali dengan Mei dan Yen. Perlahan ia melepaskan tubuhku dan dengan lemas mencebur ke dalam bathtub yang sudah terisi air hangat.“Sekarang giliranku, Mas”, kata Dewi.Ia langsung berdiri dan bersandar ke wastafel dan menaikkan pantatnya, siap menerima batang kejantananku dalam doggy style penetration. “Luar biasa Mas Ardy ini!”Aku mencabut kemaluanku dari kemaluan Fenny. Keduanya langsung menyerbuku dan mendaratkan ciuman-ciumannya yang panas dan penuh gairah birahi terpendam. Akan Yen atur. Dengan penuh kelembutan keduanya memandikanku, membersihkan seluruh peluh yang melekat di badanku, mencuci bersih kemaluanku.Benar kata Yen. Ok.. Aku terpacu untuk menunjukkan kejantananku. Dari kemaluannya kulihat aliran lendir orgasmenya. Aku jamin deh, kalian berdua nggak bakalan kecewa. Pahanya yang padat itu membelit pinggangku, sehingga aku sepenuhnya bersatu dengan dirinya. Di ruang inilah dulu aku berpesta seks pertama kali dengan Mei dan Yen.




















