Aku berusaha keras menahan ereksiku. Kami sama-sama tinggal hanya memakai celana dalam. Bokep Dia Boy.” aku menganggukkan kepalaku padanya. Aku tertawa saja. Fella tersenyum puas. Aku merasa belum hebat bercinta. Memperhatikan kebutuhannya. Tangan kiriku masih memegang tangannya. Kulihat Fella dengan percaya diri membalas tatapanku. Aku tidak jadi ke kamar mandi malah memainkan keyboardnya. Sebentar lagi dia pulang kok. Kalau kamu naikkan, aku tidak tahan..” alasanku.Aku memang ingin membuat Fella kedinginan. Kamu bisa main piano yah?” Fella tampak terkejut. Aku duduk sedangkan Fella berdiri membelakangiku. Tapi apa boleh buat. Sudah jam 1 pagi. silakan”.Penyanyi yang ternyata bernama Fella itu mulai menyapa pengunjung Cafe. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Berat dan basah. Aku juga hampir sampe, Boy…come on.. Lalu tertarik jazz. Gak usah terkejut. silakan”.Penyanyi yang ternyata bernama Fella itu mulai menyapa pengunjung Cafe.
