Senyumnya merekah, sesekali dia mengingat hari-hari menyedihkan yang dialaminya sebelum 13 hari lalu. Bokep sex Aku tetap mengenang segala bentuk keindahanmu, karna kamu gak pernah ada tuh di otakku, tapi kamu selalu ada disini, “dia menuntun tanganku menyentuh dadanya, “di hati yang gak pernah menyusut walau termakan sang waktu.”Sementara langit menghujan, kami selalu berbagi senyum yang pastinya akan selalu aku kenang. Semakin basah dan licin, kedua kaki Sava melingkari leherku lalu menekan kepalaku untuk lebih dalam lagi melumati vaginanya.“Hhhmmm,” aku sedikit kesusahan dalam bernafas.“Qora, aku juga mau begitu,” ditengah lenguhannya Sava berkata.“Mau apa ?”“Jangan pura-pura deh.”Sava melepaskan jeratan kakinya di leherku, lalu aku bangkit membuka celanaku beserta dalamannya. Masih terlalu kecil daripada kehangatan yang selalu dan selalu Sava berikan. Aku langsung berjingkrang kegirangan, melompat kesana kemari.




















