Seiring dengan pergantian VCD, tubuh Koh Rudi naik di atasku, dia menindih tubuhku, bibirnya menyusuri leher dan dadaku, perut buncitnya terasa mengganjal perutku membuat aku tidak nyaman dalam tindihannya, dia menyusupkan tangannya dipunggungku, mengganjal hingga buah dadaku naik lebih menekan tubuhnya, pelukannya semakin rapat seiring dengan cepatnya kocokannya, pantatnya turun naik diatas tubuhku, aku mendesah seolah dalam kenikmatan, bibirnya menyusuri leher jenjangku, sesekali kepalanya berpaling menyaksikan adegan di TV yang sudah mulai lagi.Tak lama kemudian sebelum adegan sex pertama berakhir, Koh Rudi menyemprotkan spermanya ke vaginaku untuk kedua kalinya, aku menjerit nikmat dalam ke-pura pura-an, dia memelukku lebih rapat hingga berakhirnya denyutan di penisnya. Bokep sex Kuangsurkan minuman, lalu kami tiduran di ranjang.“Kamu banyak koleksi film ya, sering nonton?” tanyanya, rupanya dia melihat koleksi VCD-ku yang ada di meja rias.“Belum, barusan tadi player dan VCD-nya dibeli, enakan main sendiri dari pada nonton” jawabku.“Lebih enak lagi kalo main sambil nonton” katanya lagi.“Atau nonton sambil main” jawabku.“Terserahlah yang jelas




















