Sejak saat itu, aku sudah mulai menyukai, amat menyukai, bahkan tergila-gila melakukan hubungan seksual dengan Abang. Saat itu aku masih kaku sekali. Bokep sex Tapi lama-lama, aku terbiasa, dan ada daya tarik sendiri, entah apa. Aku tidak pernah melihat Abang menikmati kontak seksual seperti saat itu.Oleh karena itu aku sangat menyukai oral seks, dan sejak itu aku terbiasa dengan oral seks. Saat itu tanganku terkepal kuat, namun Abang tetap menyentuhkan jariku ke kelaminnya dengan lembut. Aku tertarik sekali, dan kebetulan setelah berkali-kali aku memegang dan melihatnya, aku tertarik untuk memegangnya. Pada waktu itu yang menarik adalah bahwa Abang menawarkan untuk memperlihatkan kemaluannya kepadaku. Aku hampir menangis ketika Abang berhenti melakukannya dan berkata ingin mencabut kalau aku merasa sakit (Abang begitu perhatian dan sayang padaku, sampai-sampai Abang mau berhenti melakukan kenikmatan malam pertama untukku). Tapi aku memaksa karena aku tidak ingin suamiku tidak merasakan malam pertama, yang ditunggu-tunggu.
