Entah kenapa, suasana sunyi itu membuatku tiba-tiba iseng memegang tangan Bu Evi.“Bisa dua jam kita menunggu di sini, Bu.”
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku,
“Sabar aja Pak, dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”Aku terdiam, tapi tidak dengan tanganku. Sex bokep Bu Evi pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.Aku dan istriku sama-sama berwiraswasta, tapi lain bidang. Soalnya aku punya istri, Bu Evi pun punya suami.Hotel itu cuma hotel sederhana. Dengan hati kesal, karena aku harus nyetir sendiri hari ini. “Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah biasa, jadi nggak ada yang aneh lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk, aku jadi punya kisah seperti ini. Penisku menyundul-nyundul dasar vaginanya, membuatnya cepat orgasme. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.Aku dan istriku sama-sama berwiraswasta, tapi lain bidang.




















