Udah yuk, kamu yg bayar ya!””Hah!” aku terkejut, kalau aku jumlahin semua yg dipesan tadi harganya hampir 200 ribu, sedangkan uang jajan sehariku hanya 20 ribu.“Kenapa? Bokep spermaku menyembur menghujam memenuhi meqi Mbak Hesti dan meluber sampai keluar.Aku terkulai lemas terlentang. Kenapa kemaren gak kamu cium aja, Jar?”“Takut mbaknya marah, mana galak banget lagi kemaren.”“Hahahahahaha… ya udah, sini, mana bibirmu?”Aku pun langsung melumat bibir Mbak Hesti penuh nafsu, namun baru beberapa saat, dia menghentikannya.“Pelan-pelan donk, Jar, diresapin gitu. Creett.. Kami pun kembali menaiki mobil dan kembali berbincang-bincang di dlm.“Sekarang kita mau kemana lagi, mbak? Creett.. Mbak Hesti ternyata umurnya baru 27 tahun, lebih tua 10 tahun dari aku. “Yah… skak math dah.” suaraku pasrah. Kurasakan meqi Mbak Hesti sdh basah dari tadi. Jadi deh kaya magnet yg menarik mata aku sampai ke sini.”“Dasar loe!” nadanya gusar.“Jadi loe suka liat pantat gue?




















