“Jangan berpura-pura Winda sayang, aku membutuhkannya dan kau membutuhkan nilai bukan, kau akan kululuskan asalkan mau melayani aku!”, sahut lelaki itu sambil berusaha menciumi bibirku.Serentak Bulu kudukku berdiri. “Ayolah, masa kau tega menolak ajakanku, padahal dengan pak Hr saja kau mau!”. Sex bokep Aku yang berbaring menelungkup di atas kasur hanya tersenyum lemah. Aku yang kini duduk mengangkangi tubuhnya hampir kehabisan nafas.Kupacu terus goyangan pinggulku, karena aku merasa sebentar lagi aku akan memperolehnya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Winda, ayo masuk!”, sapa orang itu yang tak lain adalah pak Hr sendiri. Gemas sekali nampaknya dia. Tapi apa peduliku?Tiba-tiba Pak Hr melepaskan diri, lalu ia berdiri di depanku yang masih terduduk di tepi ranjang dengan bagian bawah perutnya persis berada di depan wajahku.




















