Mau kemana?”
“Curhat saja, aku pingin refreshing,” sahutku sok sedih. “Terus..” tanyaku. Sex bokep “Eh.. lampunya..” Nia berkata setengah tertahan. hh.. Cih, pikirku, siapa yang butuh wanita. “Nia? Plakk! “Duh.. Hari-hari terasa sangat berat tanpa kehadirannya, bahkan aku pun punya rasa sedih akan kehilangan seseorang (setidaknya itulah yang kupikirkan saat itu). “Nia.. “Arrgghh..”
Kusentakkan pinggulku ke atas, membuat tubuh Nia terangkat sejenak, spermaku menyembur entah kemana. “Ha? Nia..” kuremas dadanya di genggamanku, menikmati kekenyalannya. “Ray.. “Terus..” tanyaku. “Iya deh, jangan pulang malam-malam okay.”
“Yop.”Kuletakkan gagang telpon ketempatnya semula, mengambil celanaku dan berpakaian. “Ngga ah.. Soalnya di sana satu-satunya toko buku bermutu dimana kita bisa membaca gratis. Waktu itu aku sedang sendiri. oh.. Apakah ini saatnya perjalananku berhenti? Kamu mau menyuruhku minta maaf ya?”
“Bukan gitu, Ray..”
“Ya sudah deh, aku ngantuk.”Kuletakkan gagang telepon tanpa menunggu sahutan suara di seberang. iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang. Cih, pikirku, siapa yang butuh wanita. betapa indahnya kenyataan yang akan kuberikan padamu, gadisku.
>