Sedangkan keadaanku sendiri kelihatannya tak jauh beda, karena mukaku rasanya panas, jantungku juga berdegup kencang.“El, siapa ya yang lagi asyik nih siang siang gini?”, tanya Jenny dengan bingung.Aku mengangkat bahu, dan Jenny dengan hati hati mengintip melalui pintu. Bokep Aku sudah tak bisa merintih lagi, hanya membiarkan tubuhku bergerak diluar kontrolku. Sedangkan mulutku harus terbuka lebar, dan akhirnya aku pasrah, menjepitkan bibirku pada penis yang sedang maju mundur menikmati sempitnya rongga mulutku.Penis yang sedang kuoral ini panjang juga, berulang kali kepala penis ini seakan ingin melesak masuk kedalam tenggorokanku, bahkan sebelum bibirku mengulum sampai ke pangkal penis ini. Aku tak bergerak sama sekali dari posisi tubuhku terakhir saat pak Edy menarik lepas penisnya tadi. Aku segera berdiri, dan menuju ke pintu keluar setelah membenahi baju seragamku yang sedikit awut awutan. Ketika aku melihat Jenny, ternyata ia juga sedang menahan senyum.Akhirnya bel istirahat kedua berbunyi. Cuma setidaknya keadaan ini sudah lebih baik buatku, karena multi orgasme yang




















