Emang kenapa tadi? Bokep “Yak set 2!” Teriak wasit dari tengah lapangan.Aku istirahat dan turun minum digantikan oleh Melki, lalu saya duduk di bangku kayu pinggir lapangan melihat temanku Melki bermain, dia sedikit lebih hebat dariku. Singkatnya aku menjadi iri dan iri sekali. oh ya, saya Jefri, kalo Adik?” Tanyanya sambil mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman. Pikir sendiri? maksudnya kakak mau chatting tidak sebentar malam.. Mau yah?”
Apapun yang pangeranku minta akan segera kulakukan, lalu ia mulai menjilati lubang analku, ditusuk-tusukkannya jari telunjuk ke anusku untuk penetrasi. hhm..” Keringatku bercucuran tanda panik, lagipula tempat ini begitu sempit sehingga phobiaku kambuh, kalau begini terus aku bisa pingsan. aku cuma main-main.. “Bangun, cepat!” Perintah pelatih dengan suaranya yang berat. “Alex, kok belum pulang?” Tanyanya sambil mengeluarkan handuk putih dari tas sport-nya. ah.. oohh! Bukan main gugupnya aku, darahku menjadi mendidih, panasku seakan naik 100 derajat, tanganku gemetaran dan keringatku menguap karena kepalaku jadi sepanas tungku api.
