Sebab ia kelihatan muda. Sebab aku tidak suka mereka. Bokep sex Mbak Dewi sedang nonton televisi. Apalagi ia adalah bibiku sendiri. Aku memberinya sebuah gaun berwarna hitam yang mewan.“Indah sekali, berapa harganya?”, tanyanya.“Ah nggak usah dipikirkan mbak”, kataku sambil tersenyum. Banyak karyawannya, urusan kerjaan semuanya tak serahin ke general managernya. “Tapi mbak Dewi masih cantik ya?”Ia ketawa, “Ada-ada saja kamu”.Selama tinggal di rumahnya mbak Dewi. Aku tak tahu apa itu. Dadanya mbak Dewi besar juga. “Ini luar biasa, mbak Dewi sampe keluar berkali-kali, Wan, kamu mau jadi suami mbak?”“eh?”, aku kaget.“Sebenarnya, aku dan ibumu itu bukan saudara kandung. Sayup-sayup aku terdengar suara isak tangis di kamar mbak Dewi. Setelah ganti baju aku keluar kamar. Yaitu berupa rumah makan yang lumayan laris, dengan bekal itu ia bisa menghidupi kedua anaknya yang masih duduk di SD.Ketika datang pertama kali di Malang, aku sudah dijemput pakai mobilnya.
