Tubuh Ben langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Bokep Di jalan, kami bertemu dengan Rio, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang. “Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. “Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Seolah mengetahuinya, Rio membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Stella nampak amat menikm-atinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninya pun demikian. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Agam menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia. “Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam.
