“Mbak… Sshh… Sshh… Mau kkeluar Mbak…”, kataku setengah mendesis. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Sex bokep Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Aku ulurkan tanganku untuk meraih kepalanya mencoba membelai rambutnya. Sampai suatu saat aku tidak dapat lagi menahan dan muncratlah air maniku.Crooottt… crooottt … sshhh… ahhhh…Pantatku sampai terangkat dr kursi karena kenikmatan. Lalu, pelan-pelan kutarik penisku. Desahan itu membuatku semakin ganas. Mendengar jawabanku ibu Titis tersenyum kecil sambil memutar tangannya di penis. Mbak Titis terus mendesis sampai suatu saat Mbak Titis hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Entah keberanian dari mana yang mendorong wajahku sehingga bibirku mengecup lembut bibir Mbak Titis. “Mbak, enak banget Mbak”, cerocosku. Kualihkan pandanganku ke ruang siaran. Abis itu aku duduk lagi di meja marketing.Selang 1 jam, Ibu Titis udah nyampe lagi di studio.




















