Setelah selesai membagi hasil, kami hanya bersantai minum kopi menunggu jam tujuh jadwal buka kios tambal ban kami. Bokep sex “Jangan bodoh! Ternyata Rianti dikurung oleh ibunya di rumah, Mamat tahu karena mendengar cerita dari tetangga lainnya. Kondisi tubuhnya sudah tidak memungkinkan untuk membanting tulang. Dini masih terus menangis, sesekali aku menampar pipinya ketika ia merasa jijik dan melepas kulumannya. Selain merampok, aku sudah sangat tidak sabar untuk menyalurkan dendamku dengan menyetubuhi Rianti, cintaku yang sia-sia selama bertahun-tahun harus terbalaskan. “Sekarang, aku mau kamu menari…” perintahku. “Eh, kok gitu…” balasku. Gadis di dalam sana masih terlihat meronta berusaha melepaskan ikat di tubuhnya. “Aku sangat mencintaimu!…” sambungku. Ia juga berprofesi sama denganku, kami kadang bekerja sama untuk memalak orang, namun seharusnya nasib dia lebih baik, karena ia masih berkesempatan mengecap bangku pendidikan hingga selesai kelas enam sekolah dasar. Perasaan curiga ku pun timbul, sifat ibunya Rianti sepertinya tidak senang denganku, padahal tadi pagi Rianti berkata akan menemaniku nonton.
