Setelah itu kami langsung memesan makanan, kita juga sambil mengobrol. Semakin hari kini aku sering menelponnya saat istirahat kerja dan Okta orangnya sangat enak untuk diajak mengobrol. Bokep Kuelus-elus dahinya beberapa lama, turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang. Geli sekali.. Aku ingin dikelonin sama kamu. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Okta saat tanganku mengelus lembut Memeknya. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus rambutnya, dan kukecup keningnya. Arman, enak sekali, kata Okta. enak Arman.., Okta menekan wajahku ke dadanya. Segera kupeluk tubuh Okta, dan kugenggam tangannya erat.Kubiarkan Okta menikmati orgasmenya. Segera kubuka kancing celananya, dan kupelorotkan ke bawah. Arman, Aku hampir keluar, desah Okta. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Okta mendesah. ohh.. Okta menikmati gerakanku sambil menutup mata. Darah kelelakianku segera berdesir. ohh.. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Aku takut sekali kalau sampai Okta hamil. Sepertinya Okta mengerti perasaanku. Tiba-tiba Okta menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku.
