Bicaraapa? Duduk di tepi dipan. Bokep Iamenyenggol kepala juniorku. Atau maugunting? Ia menekannekan agak kuat. Yes. kataku sambil menancapkan Junioramblas seluruhnya.Si Nina, yang tadi. pintanya penuh manja.Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depanberdering. ujar suara wanita muda yang kemarinmenuntunku menuju ruang pijat.Ya.Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Tetapi eh.., diamdiam iamencuri pandang ke arah juniorku. katanya lagi seperti iri padaWien.Aku mengambil pakaianku. Sial. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh,42 hore aku turun. Betulbetul keras. Apakah perlu menhitungkancing. Hangatnya,biar begitu, tetap terasa. kata wanita setengah baya itu.Aku tengkurap. Kami seperti tidak ingin membuang waktu,melepas pakaian masingmasing lalu memulaipergumulan.Wien menjilatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki.Aku menikmati kelincahan lidah wanita setengah bayayang tahu di mana titiktitik yang harus dituju. Aku masihmematung. Creambath? Ya, seseorang toh dapat saja lupa padasesuatu, juga pada sapu tangan. Aku lupakelamaan menghitung kancing. Ah segar. Dadaku berguncang. Tetapi tidak lama, suara pletakpletokterdengar semakin nyaring. Aku masih penasaran, iaseperti tanpa ekspresi.




















