Ia pun mulai meraung mencari kenikmatan sejatinya. Bokep sex Aku pun mendapat ide untuk merekam persetubuhanku dengan Aisya, sang akhwat alim itu. “Assalamualaykum, Bu Aisya”
“Waalaykumsalam … Ehh, Pak Hadi. Selama menggendong Aisya, jujur birahiku naik turun. Ibu sendiri kenapa belum pulang?”
“Menunggu hujan reda, Pak. Setelah aku merasa percaya diri dengan wiridku, aku pun langsung mengikuti Aisya hingga ke toilet yang berada di belakang ruang guru. Aisya mendesah makin keras ketika ujung kontolku menempel di bibir memeknya, lehernya kuciumi dengan lembut dan kuperlakukan ia seperti istriku sendiri. Sunyi, tak ada yang bersuara.Hingga akhirnya Aisya sendiri yang memecah keheningan itu dengan berjalan tapak demi tapak ke arahku. Aku pun kaget dibuatnya, menurut guruku, ajian pemikat yang kupakai ini akan hilang khasiatnya bila azan berkumandang. Tapi sebenarnya kesadarannya tidak hilang, hanya nafsu seksualnya saja yang tiba-tiba menggelegak.
