Hasratku semakin menjadi-jadi seakan tak peduli kalau wanita itu adalah ibu dari temanku. Nafasku mulai memburu. Bokep sex Setelah minum teh, aku segera pamit. Aku hanya menggeleng. Waktu baru menunjukkan jam 7 malam, aku cukup merinding di rumah sendirian. Setelah menghabiskan makanku aku segera menuju ruang tengah dan menyalakan TV. Aku memang sudah hafal betul dengan rumah itu. Tapi Anto ga ada. Ia langsung berusaha melepas celana pendek yang aku pakai. “Kok dikeluarkan di luar sih? “ayo gentian” gumamnya kemudian duduk di sofa. Lalu kami berdua tidur kelelahan.–,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Kemudian bu Bambang menyentuh daguku dan mengangkatnya seakan ia ingin aku melihatnya. “Eh yang kanan belum ndre” ujarnya sambil seperti menyodorkan pipi kanannya. Aku tidak mengerti apa maksudnya. Aku sampai merem melek karenanya. “Sebenarnya iya sih, tapi saya takut” jawabku pelan dengan kepala tertunduk.




















