Benar saja perkiraanku setelah beberapa lama kumainkan putingnya tanpa menyentuh dadanya dia mulai memohon. “Wah, Ci liat, mukanya merah tuh, dia malu sama kita kali,” kata Sinta sambil tertawa. Bokep kok begini sih, terima kasihnya kelewatan deh kayaknya,” kataku sedikit gagap dan jantungku berdebar kencang karena aku belum pernah main dengan perempuan lain selain pacarku sendiri.“Tidak Le, kamu memang pantas menerimanya, jadi hutang budi ini impas,” jawab Diana lalu dia membuka ikat rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai bebas sedada. Mereka berdua suit dan yang menang adalah Diana. “Ini Ci, gua lagi kasih pelajaran buat si bandel nih.” Akhirnya kutangkap setelah dia terdesak di lemari pakaianku di sudut ruangan, kupeluk dia dari belakang, “Nah ketangkep loe sekarang, mau ke mana lagi.” “Hihihi Leo ampun ah, jangan kasar-kasar!” dia masih tertawa-tawa ketika itu, lalu aku membuat posisinya seperti tadi lagi, kini kedua tangannya yang bertumpu pada lemari.




















