“Terima kasih banyak, Pak. Sex bokep Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Aku yang bisa dikatakan sedikit menggigil memperhatikan mobil, motor, becak, andong, bajaj, hingga truk lalu lalang. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Dari balik kaca mobil, seorang lelaki melemparkan jari tengahnya ke arah lelaki berjaket jins. Pikiranku mendadak kacau. Polos sekali. “Sudah dapat banyak?”
“Belum. Ketika hujan datang, aku membasah. Aku serius soal ini. Mereka kemudian pergi ke tempat yang dituju. Aku langsung ingin mengutuk diri. Itu karena anak perempuan dalam mobil sedan itu terlihat ingin muntah, jadi dia membutuhkan kantong plastik hitam demi memuntahkan semua isi perutnya. Beberapa di antara mereka malah lebih menakutkan daripada hantu-hantu yang bergentayangan di rumah-rumah tua.




















