Aku langsung menarik tubuhnya untuk berhadapan denganku. Bokep Lagi pula dia juga menyatakan tidak sungguh-sungguh untuk melarangku. Aku menghentikan aksiku, lalu pura-pura meminta maaf kepadanya. Sungguh, liang kewanitaan Eksanti masih terasa enak sekali. Tapi.. Begitu pula dengan Eksanti, yang saat itu telah memiliki kebiasan baru selayaknya calon pasangan suami istri, yaitu makan malam bersama Yoga di rumah kost mereka. Jam telah menunjukkan pukul 21:00 dan aku harus cepat pulang ke rumah, karena tadi aku tidak sempat membuat alasan untuk pulang terlambat. Aku merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggul Eksanti pada saat aku mengalami orgasme. kumohon, tolong.. “Mas, mau bicara apa, sih?”,Saat itu otakku berpikir cepat, aku takut kalau-kalau aku tidak punya bahan pembicaraan yang berhubungan dengannya. Aku tidak ingin segera menyudahi permainan ini dengan tergesa-gesa.Aku mempercepat goyanganku ketika aku menyadari Eksanti hampir mencapai orgasmenya. Lingkarannya tidak begitu besar, namun ujung-ujungnya begitu runcing dan kaku.
