Mukanya mendahak ke arah gue sambil memegang lengan tangan sebelah kiri sambil mulutnya terbuka.” Mbak… enak gak… kontol Amin… ” tanya gue sama mbak Tami dengan nafas yang telah terengah engah.” Enaaaak… Miin …. Bokep aaaaahhhh…. malu gapain… lagian saya juga gak mau liat… yah udah sana kalo mau ganti baju, mbak mau beresin kamar kamu nih yang berantakan mulu tiap hari kayak kandang sapi…”Karena dia menjawab dengan rasa yang tidak keberatan kalo gue ganti baju disaat ada dia. Kata Tami sama gue yang kayaknya acuh terhadap posisi gue yang telanjang.“Mbak… itu’kan dulu, waktu saya masih SD. Gue merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang sekarang berumur 25 tahun… gue punya pembokat namanya Tami yang sampai sekarang masih setia ngabdi di keluarga gue semenjak masih gadis hingga udah menikah dan kemudian cerai dengan suaminya.Kriteria pembokat gue dengan postur body menantang toket ukuran 36 B plus bokong yang bak bemper yang padet, tinggi badannya kira kira




















