Dia bilang aku cantik dan punya kepribadian yang menggemaskan. Bokep Ini gila. Kedua tangannya memegang erat kepalaku, memaju-mundurkan mulutku dengan kecepatan yang semakin meningkat. Dia duduk tegak kemudian menyilangkan kedua tanganku sehingga membuat payudaraku terjepit di tengah-tengah dan jadi membusung. Meski terpaksa, namun aku jelas tak punya pilihan selain menerimanya jadi pacarku.“Kamu mau jadi pacarku?”“Iyya…hahh.. Have fun ya!”“Oke. Lima menit pun terlewati ketika akhirnya dia mengirim chat lagi.Met kerja sayang… Pulang kerja kita ketemuan di cafe seberang rumah sakit ya..Sialan. Suara yang membuat dia semakin beringas memompaku.“Kamu lagi subur gak?” tiba-tiba dia bertanya di tengah pompaannya.Tentu aku tahu apa maksudnya. hhh… yang..pertama hh.. did…dalemm” aku menjawab sambil mengerang. Tentu yang muncul di pikiranku adalah soal selera seksualnya itu.




















