Kak Tina percaya. Aku tak protes. Bokep sex Pasti dia tak sadar kalau tanganku tanpa
sengaja telah terlempar ke tubuhnya. Otakku sudah tak mampu
lagi membaca. Bu Rochim pulang. Nafsunya kurasa. Yang
kulihat di sana sungguh luar biasa, dan tak akan pernah kulupakan. Namanya Tina, gadis Bali berkulit hitam manis. Tangan
kak Tina tetap mengelus dan meremas kejantananku dari balik celana. Bu Rochim pulang. “Udah besar ngompol. Ternyata Kak Tina tidak terpengaruh. Aku
terus membacanya, jakunku yang mulai tumbuh bergerak-gerak menelan
ludah. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Telah memakai kain sarung. Aku
pun menurut. Tapi Kak
Tina tak pernah mengajakku membaca bersama lagi. Pak Rochim tak pernah mengambil pembantu lagi. Saat
kudengar langkah Kak Tina, segera kuletakkan di tempatnya. Malu. Aku memegang celana
pendekku di daerah depan. Ternyata dia
pernah bersekolah sampai tamat SMP. Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak
jantungku. Kak Tina pasti sedang merapikan dirinya. Masih boleh kok. Otakku terbakar! Serentak kami berdiri.
