Ternyata Rara juga tidak memakai celana dalam. “Kok dulu ?” tanyaku heran.“Sampe siang tadi sih yan. Bokep “Oke deh, ayo. Rara melenguh kecil “Uhh….” sambil menekan selangkangannya kearah selangkanganku.Setelah beberapa kali mengelus bagian belakang sampai meremas pantatnya, aku meremas dadanya. “Iya, iya, sekarang kamu tidur istirahat, biar pikiran kamu tenang besok” kataku sambil mengelus-elus rambutnya. “Jadi dulu gak iklas nih” tanya Rara cemberut. Pelukan Rara makin erat, aku melanjutkan mengelus-elus rambutnya, kadang aku mengelus punggungnya.“Yan cium lagi dong” kata Rara. “Kenapa Yan, aku kurang cantik ya ? Pertanyaan terbesar tetap saja, ngapain Rara melem-malem ada tempat hiburan malam di Bandung, sendirian lagi. “Tuh di ruang tamu, aku punya kasur cadangan kok” jawabku.“Kamu dah makan malem ?” tanyaku. “Mau bilang apa coba aku sama keluargaku Yan, aku malu banget” lanjut Rara menangis.“Ya mo gimana lagi Ra, masalahnya emang berat banget” kataku kemudian memeluk dia.




















