Lalu kami keluar dari ruangan itu. Aku mulai menyayangimu..” bisiknya nyaris tak kudengar. Bokep Mendorong masuk, menarik keluar, memutar, memompa kembali dan kami bercinta dengan dahsyat. Tidak seberapa banyak tetapi membuat penisku semakin panas. Yang ini tidak aku ceritakan. Aliran sperma dari bawah sudah merambat naik siap menyembur. Lagipula, panggilan “Cie” akan membuatnya merasa lebih muda. “Ergh,” – kudengar lenguhannya. Sodokanku semakin kuat dan temponya kupercepat. Aku khawatir karena Mbak Ning cukup punya kecerdasan untuk berpikir yang tidak-tidak. Tante Yeni bolak-balik memejamkan mata, membuka mata dan menggigit bibirnya. Dibandingkan ketika making love dengan Ria dan Ita, kali ini lebih mendebarkan dan menantang. Kamu pin.. Kami sama-sama kehausan.. Aku tidak mengada-ada. Untung meja di ruangan itu adalah meja kayu yang kosong. Tante Yeni semakin dilanda birahi. Sudah kepalang tanggung. Aku akan mengikutinya.
