Tidak ada niat sedikitpun untuk menindak lanjuti pembicaraan kami. “Silahkan duduk Den.”
Aku duduk di ruang tamu. Bokep sex Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. Hard Rock Cafe cukup ramai. Tapi rumah siapa ini? Hanya beberapa kalimat “Black Label double” pernah kuucapkan sebagai komunikasi nyata antara aku dengannya.Malam itu malam minggu. Felly lagi. Dulu waktu kami masih pacaran hampir selusin kali kami bubar dan balik lagi. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Setelah ia merapihkan celanaku, ia membereskan pakaiannya sendiri yang berantakan. Terus terang aku tahu bahwa namanya Oghe hanya dari struk pembayaran. Aku merutuki diriku sendiri. Setengah jam kemudian aku telah lupa bahwa aku sudah tidak ingin lagi bertemu dengan Felly.
>