Setelah mengunci semua pintu dan mematikan lampu, aku pun naik ke lantai 2 menuju kamarku. Bokep Kuremas batang kemaluannya yang sudah mengeras. Dia kembali menggenjot, dan dia membasahi jarinya dengan ludah lalu mengusapkannya ke klitorisku. Bagiku, ukuran batang kemaluannya termasuk besar, sehingga aku harus membuka mulutku lebar-lebar agar seluruhnya bisa masuk. Ketika aku kembali ke kamar, Fredi sedang tidur di tempat tidurku hanya memakai celana pendek, entah dia sudah benar-benar tidur atau belum. Dia kembali menggenjot, dan dia membasahi jarinya dengan ludah lalu mengusapkannya ke klitorisku. Namun tidak berapa lama, tangan kami mulai meraba-raba lagi. Pertama, dia menjilati klitorisku, membuatku menggelinjang menahan rasa geli. “Aku juga Sayang.., kita keluarkan bersamaan yah..?” katanya ditengah-tengah permainan seks yang kami lakukan. Namun kali ini, ciumannya tidak hanya pada satu tempat. Aku menggelinjang hebat. Aku pun menjawab mantap, “Ya Mas, ayo lakukan..!”Perlahan dia mulai mendorong batang kemlauannya masuk, namun tiap kali aku meringis kesakitan, dia berhenti, lalu mulai lagi hingga
