Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas tiga SMA. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Sex bokep Aku hanya tersenyum saja sedikit.“Kalau aku sih biasa dipanggil Ria”, katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Cukup leluasa untuk memandangnya. Seketika itu juga batang penisku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Ria. Saat itu aku sudah benar-benar lemah, sehingga tidak mampu lagi untuk bergerak. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap.“Eh, nama kamu siapa..?”, tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.“Angga”, sahutku.“Akh.., kayak nama perempuan”, celetuknya. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Karena tidak menduga kalau dia akan menyapaku.“Tidak.., Eh, kamu sendiri..?”, aku balik bertanya.“Sama, aku juga sendirian”, jawabnya singkat.Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa.




















