Ningsih enggak berani Ndoro..!”Ningsih memeluk dan berusaha menarik tubuhku agar kembali menindih tubuhnya. Berarti di luar sini sudah..?”
Sambil tertawa malu-malu gadis itu menjawab lagi, “Dulu di desa saya pernah, tapi sudah saya putus.”
“Lho, kenapa..?”
“Habis mau enaknya saja dia.”
“Mau enaknya saja gimana..?” kejarku. Sex bokep Wajah Ningsih kembali memerah, “Eh… katanya sakit ya Ndoro..? “Aduh! Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, aku mendekat dari belakang dan kucubit paha gadis itu. Ngh…! lagiii… iih..!”
“Yang ini ditahan dulu..! Ngh…! Gadis desa ini memang sedang ranum-ranumnya, siap untuk dipetik dan dinikmati.“Mmmhh… Oh! “Gituan gimana? Tapi yang lain Ningsih nggak mau..!”
Aku tertawa, “Lha apa nggak belepotan..?”
“Ah, enggak. Ahhh! Saat Ningsih tertawa cekikikan, jempolku sengaja mengelus selangkangan gadis itu, menghentikan tawanya. Sementara jemari lentik Ningsih memijati punggung, kutanya, “Nduk, kamu sudah punya pacar belum..?”
“Disini belum Ndoro…” jawab gadis itu. Ningsih terpekik kaget, namun setelah sadar majikannya yang berdiri di belakangnya, ia hanya merengut manja dan disinilah awal Cerita Dewasa Kami Dimulai.Sore ini sepulang kerja aku kembali
