“Aduuuuhhhh, paaaak, enaaaaakkkkkkk……..”, aku agak berteriak sambil mendesis.Dia belum muncrat, luar biasa kuatnya. “Ganti gaya, ya Sin, aku cabut dulu sebentar”, ajaknya sambil memutar tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya. Bokep sex Dia semakin mempercepat irama maju-mundurnya, dan “Aaah, aaah, aaahh….” dia mendesah sambil mengeluarkan pejunya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding rahimku, setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku. “Pak, Sintia sudah mau keluar lagiiiiii……”, kukejangkan kedua kakiku dan sekujur tubuhku. Aku makin mendesah, memejamkan mata sambil menggigit bibir, berusaha menahan gairah yang begitu menggelora. rambut kusisir rapi lalu aku keluar kamar.Nina gak kliatan, aku gak tau dia dimana, ya udah aku balik aja kerumahku dengan penuh rasa nikmat. aku merasakan cairan hangat keluar dari memekku. Bibir kami pun bertemu, saling melumat, lidah kami saling berpilin, dada kami saling bergesekan. Aku agak risih karena mereka suap2an didepanku. Kebayar rasanya kenikmatan yang gak kudapet dari suamiku. Aku tertawa, aku ngerti sekarang, rupanya Nina triak2 saking nikmatnya




















